Sabtu, 24 November 2018

Teks Diskusi Antitawuran

   







Menyajikan Teks Diskusi dengan Tema Antitawuran

Nama : Rosalia Ayu Ardilla. No/ Kelas : 25/9F

SMP NEGERI 14 SURAKARTA

Tahun Ajaran 2018/2019





ANTITAWURAN


Pendahuluan : Maraknya tingkah laku agresif  akhir akhir ini yang dilakukan kelompok remaja kota merupakan sebuah kajian yang menarik untuk dibahas. Tawuran antar pelajar yang pada umumnya masih remaja sangat merugikan dan perlu upaya untuk mencari jalan keluar dari masalah ini atau setidaknya mengurangi.

Gagasan Utama : Pihak sekolah dan masyarakat sekitar sudah mencoba memberantas tawuran antar pelajar supaya pelajar lebih fokus untuk belajar dan tidak merugikan satu sama lain.

Bukti dan Alasan Pendukung Satu Sudut Pandang : Upaya tersebut di harapkan dapat menyadarkan pelajar sekolah untuk tidak tawuran. Tawuran antar pelajar biasanya karena masalah sepele. Pemerintah Administrasi Jakarta Selatan bersama Polresta Jakarta Selatan mengukuhkan pengurus Forum Keamanan Bersama Sekolah ( FKBS ) tingkat Kota Adm. Sekertaris Kota Administrasi Jakarta Selatan Jayadi, mengungkapkan keberadaan FKBS diharapkan dapat menjadi wadah dalam menanggulangi tindakan dari kenakalan kenakalan yang dilakukan oleh para remaja.

Gagasan Utama Sudut Pandang Lain : Dalam mengatasi masalah kenakalan remaja ini, pihak kepolisian lebih melakukan tindakan pembinaan terlebih dahulu dibandingkan melakukan proses pidana.

Alasan dan Bukti Pendukung Sudut Pandang Lain : Sementara itu,Wakapolres Jakarta Selatan AKBP Budi Sartono mengatakan "Dengan memanggil kepala sekolah dan orang tua, kita buat surat pernyataan dalam menanyai tindakan kenakalan remaja kita polisi tidak bisa bergerak sendiri,kita harus bekerja sama dan kami Kepolisian Metro Jakarta siap membackup sepenuhnya bila dibutuhkan". Pembentukan forum ini merupakan inisiatif dari suku Dinas Pendidikan wilayah II Kota Jakarta Selatan, dimana tujuan dari dibentuknya forum ini adalah untuk meminimalkan dan meniadakan tawuran diantara pelajar sekolah, bullying dikalangan remaja pelajar, penyalahgunaan narkoba, serta perbuatan yang tidak baik lainnya.

Kesimpulan : Solusi terbaik yaitu adanya program mengubah mindset para pelajar dari perilaku pro-tawuran menjadi perilaku anti-tawuran. Perlu program latihan pengendalian emosi dan semacamnya. Untuk itu, dibutuhkan pencerahan pencerahan psikologis yang langsung menyentuh kejiwaan para pelajar.